Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Pusat Primata Schmutzer | Taman Margasatwa

Pusat Primata Schmutzer adalah sebuah taman margasatwa yang melindungi primata. Pusat Primata Schmutzer didirikan pusat primata schmutzer oleh ibu Paulina Antoinette Adeline Schmutzer dan Willie Smits dari Yayasan Gibon.  Pusat primata Schmutzer dibangun untuk tempat tinggal primata sebagai salah satu upaya konservasi atau pelindungan terhadap satwa primata yang statusnya terancam punah.

Pusat primata schmutzer terletak di dalam area Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan. Pusat Primata ini memiliki luas 13,5 hektare dan merupakan pusat primata terbesar di dunia mengalahkan pusat primata Pogoland di Leipzieg Jerman yang memiliki luas areal 4,5 hektare. Pembangunan pusat primata Schmutzer menelan biaya Rp 16 milyar. Biaya itu di peroleh dari hasil penjualan rumah warisan pauline Schmutzer di kawasan Kemang dan sisanya merupakan dana yang diusahakan oleh Willie Smits yang merupakan kolega Pauline sekaligus direktur yayasan Gibbon Indonesia.

Primata yang menjadi penghuni pertama Pusat Primata Schmutzer adalah empat gorila jantan yang di pinjam dari kebun binatang milik John Aspinal, seorang jutawan Inggris. Seiring dengan berjalannya waktu, pusat primata kemudian menjadi rumah bagi berbagai jenis primata seperti siamang kerdil, monyet ekor panjang, simpai, ungko, wau-wau, owa jawa, lutung hitam, kokah, lutung jawa, kukang, orang utan Sumatra, orang utan Kalimantan, dll.

Pusat peimata Schmutzer mirip sebuah kompleks perumahan elit. Kandang-kandang tertata rapi dan indah serta dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung kenyamanan bukan hanya untuk penghuninya tetapi juga bagi para pengunjung. Untuk mengunjungi pusat peimata Schmutzer hanya perlu membayar tiket sebesar Rp 5000 rupiah (thn 2004) dan mematuhi peraturan bagi pengunjung yang diantaranya adalah dilarang membawa makanan dan atau memberi makan pada hewan-hewan primata yang ada di dalamnya.
Pembangunan Pusat Primata Schmutzer dimulai pada tahun 1998 dan diresmikan oleh Gubernur DKI Sutiyoso pada tanggal 20 Agustus 2002. Kini Pusat Primata Schmutzer menjadi proyek percontohan untuk mempelajari sistem perawatan primata secara profesional.
loading...
Bagikan :
Back To Top