Busana dan Atribut tari sembah Sigeh Penguten. Tari sembah Sigeh Penguten merupakan tari adat tradisional lampung yang di segala aspek menonjolkan seni budaya lampung. Terutama pada busana dan atribut yang dikenakannya ada ciri lampung yang khas. Seperti siger dan tanggai ataupun kain tapis yang dikenakan para penari. Semua khas lampung dan hanya ada di daerah Lampung.
Busana dan Atribut tari sembah Sigeh Penguten
Tari sembah Sigeh Penguten pernah menjadi tari yang paling sering di tarikan di SDN 02 Purajaya Kecamatan Kebun Tebu, Lampung Barat. Bahkan dulu, hampir semua siswa mampu menarikannya. Karena di bawah bimbingan ibu Siti Naimah, setiap siswa yang bisa menarikan tari sembah Sigeh Penguten di wajibkan untuk mengambil adik kelas atau teman untuk sebagai anak didik yang akan di latih menari sampai bisa. Dan setiap beberapa waktu akan di evaluasi.
Seperti tarian-tarian tradisional lainnya, tari Sembah Sigeh Penguten juga memiliki busana, aksesoris dan atribut khusus yang harus di kenakan saat tampil. Dan semua nya berupa barang-barang hasil kerajinan khas daerah Lampung yang telah menjadi ciri khas.
Busana dan atribut yang dikenakan oleh para penari tari sembah sigeh penguten antara lain adalah:
1. Busana yang dikenakan oleh para penari tari sembah sigeh penguten terdiri dari:
- Sesapur adalah baju kurung bewarna putih atau baju yang tidak berangkai pada sisinya namun pada sisi bagian bawah terdapat hiasan berbentuk koin berwarna perak atau emas yang digantung secara berangkai (rumbai ringgit). Baju ini digunakan sebagai baju atasan para penari.
- Kain tapis adalah kain tenun tradisional lampung yang terbuat dari bahan katun bersulam emas dengan motif tumpal atau pucuk rebung. Kain tapis bermotif sepeti ini biasanya disebut dengan nama kain tapis Dewasana (Dewo sanaw). Kain tapis ini biasanya di gunakan oleh para wanita saat upacara Begawi. Kain ini digunakan sebagai baju bawahan para penari
2. Atribut yang dikenakan oleh para penari tapi sembah sigeh penguten antara lain adalah:
- Pending, yaitu ikat pinggang dari uang ringgit Belanda dengan gambar ratu Wihelmina di bagian atas.
- Bulu serti, yaitu ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru berlapis kain merah. Bagian atas ikat pinggang ini dijaitkan kuningan yang digunting berbentuk bulat dan bertahtakan hiasan berupa bulatan kecil-kecil. ikat pinggang bulu serti dikenakan diatas pending.
- Mulan temanggal, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk seperti tanduk tanpa motif yang digantungkan di leher sebatas dada.
- Dinar, yaitu mata uang Arab dari emas yang diberi peniti dandigantungkan pada sesapur, tepatnya di bagian atas perut.
- Buah jukum, yaitu hiasan berbentuk buah-buah kecil di atas kain yang dirangkai menjadi untaian bunga dengan benang dan dijadikan kalung panjang yang dipakai melingkar mulai dari bahu ke bagian perut sampai ke belakang.
- Gelang burung, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk burung bersayap yang diatasnya direkatkan bebe yaitu kain halus yang berlubang-lubang. Gelang burung ini diikatkan pada lengan kiri dan kanan, tepatnya di bawah bahu.
- Gelang kana adalah sebuah gelang yang terbuat dari kuningan berukir dan gelang Arab, yang dikenakan bersama-sama di lengan atas dan bawah.
- Tanggai adalah hiasan yang berbentuk seperti kuku berwarna keemasan terbuat dari bahan kuningan yang dikenakan di jari penari.
- Mahkota Siger adalah mahkota berbentuk seperti tanduk yang ditatah hias bertitik-titik rangkaian bunga. Siger ini berlekuk ruji tajam berjumlah sembilan buah. Disetiap puncak lekukan diberi hiasan bunga cemara dari kuningan. Sedangkan bagian puncak siger diberi hiasan serenja bulan, yaitu hiasan berupa mahkota kecil yang mempunyai lengkungan di bagian bawah dan beruji tajam-tajam pada bagian atas serta berhiaskan bunga. Mahkota siger ini secara keseluruhan terbuat dari bahan kuningan.
loading...