Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

FPI dan Kristenisasi

Front Pembela Islam selalu mendapat perhatian lebih. Sepak terjangnya yang selalu identik dengan kekerasan, telah melambungkan nama FPI sebagai salah satu Organisasi kemasyarakatan yang di ditakuti. Bukan hanya bagi orang di luar Islam, tapi bagi umat Islam itu sendiri.

Sering timbul pertanyaan, apa sebetulnya Visi dan Missi FPI? kenapa mereka cenderung kasar dan anakhis? Bukankah Islam adalah agama perdamaian? Menciptakan perdamaian dengan jalan kekerasakan hanya akan berakhir dengan tragedi.


Beberapa tahun yang lalu, saya secara tidak sengaja tertonton pengakuan seorang anggota FPI yang masuk Kristen. Dia mengaku sebagai mantan petinggi FPI dari Surabaya. Dia masuk Kristen karena ingin bertobat dan merasa bersalah karena berbuat banyak kejahatan selama menjadi anggota FPI. Dan agama Kristen yang menjadi "musuh" utamanya, akhirnya menjadi ajang penebus dosa. Ironis bukan?

Kenapa begitu? Pembela Islam tapi bertobatnya menjasi Kristen? Kenapa? Mungkin sebab dia tahu, dalam Islam "tiada maaf" bagi orang yang berbuat ke zaliman di muka bumi. Membunuh orang tak bersalah adalah dosa besar, menyakiti orang yang teraniaya adalah dosa besar, menjarah harta orang lain adalah dosa besar yang semuanya berakhir di neraka jahanam. Sebesar apapun amalan ibadah seseorang, jika dia berbuat dosa, tetap saja akan bersentuhan dengan api neraka kelak.

Karena itu dia masuk Kristen sebab dalam Kristen, Jesus telah mengorbankan diri untuk menebus dosa umatnya. Jadi istilah neraka untuk para pendosa tidak ada. Hanya surga saja jaminannya. Dan mungkin itulah yang di cari oleh petinggi FPI tadi. Penebus dosa dan surga.. wallahua’lam.

Jesus mengajarkan perdamaian, kasih sayang dan pengorbanan. Semoga dia benar-benar sadar. Karena yang menjadi masalah, bukan apa Agamanya tapi siapa orangnya. Setiap agama mengajarkan kebaikan. Hanya kadang tidak di pahami dan salah interprestasi.Menurut saya orang awan yang pandai mengaji tapi tidak tahu artinya lebih baik dari mereka yang tahu arti Al Qur’an tapi tidak memahami makna yang tersirat di dalamnya.
loading...
Bagikan :
Back To Top