Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Kisah Si Jomblo

Cuplikan Kisah si Jomblo karya Ria Tumimomor. Membacanya membuat ku senyum-senyum sendiri, mesam mesem nggak karuan. Bahkan terkadang terkikik geli. Untungnya semua staff di departemen-ku lelaki, jadi mereka acuh dan cuek saja nggak urus. Untungnya lagi cubicle ku sekarang letaknya membelakangi CCTV, Kalau tidak bisa-bisa mentalitas ku di pertanyakan.

Tulisan ini sangat menarik untuk di baca bagi siapa saja yang ingin tahu bagaimana sih rasanya jadi JOMBLO di usia menjelang 40 tahun. Sama sekali nggak se-Simple yang di ungkapkan Diajeng Surendeng dalam tulisannya 'Single is Simple, Bo' atau saya sendiri dalam 'Single is Perfect'. Sama sekali tidak sesimple itu. Mungkin lain ladang lain belalang, lain orang lain pendapat dan buah pikiran. Namun begitu, daripada sibuk mengukuhkan pendapat sendiri, adalah lebih baik kalau kita pun mengetahui pendapat orang lain.

Bagi anda yang mempunyai pikiran sempit dan konservative tentang Jomblo dan 'men-jomblo' maka buku ini merupakan bacaan yang cocok sekali untuk mendukung pendapat anda tersebut. Jadi jangan nggak baca ya.... download aja versi E-BOOK nya di http://evolitera.co.id/themes/main/product.php?product_id=566

Berikut adalah kalimat pengantarnya yang mengelitik,
"Saya hanya salah satu dari sekian banyak jomblo yang ada didunia ini dan ingin membagi kisah-kisah kehidupan sebagai seorang jomblo. Apalagi jomblo wanita yang menjelang usia 40 tahun.Cerita-cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi maupun hasil dari mendengar curhatan dari teman yang senasib dengan saya...."

Sungguh sebuah karya yang asyik dan menyegarkan pikiran. Bagi yang jomblo ada pilihan karakter lho, mau jadi seperti Sang Wanita, Jomblo Bawel atau Jomblo Nelangsa. Bagi mereka yang tidak lagi jomblo dalam menyingkapi keJombloan orang lain mungkin bisa meniru si Bunda Ceria, sang Ibu, si Sepupu atau pun memilih bersikap konservatif seperti sang Bibi Boss. Selalu ada pilihan kan? 'Ambil yang baik, buang buruknya.." begitu selalu kata Meysha Lestari dalam Senandung Rindu si Ulat Bulu -nya.

Tapi yang jelas, tulisan ini memang WAJIB BACA, mumpung gratis. Kalau sampai mejeng di etalase Gramedia, Popular atau MPH.. wow.... saya pasti akan jadi Jomblo Nelangsa karena harus mengeluarkan dana dan berebut untuk mengoleksinya. Muahahaha.....

Berikut ini adalah adalah salah satu cuplikan dari Kisah si Jomblo ......

MISTAKEN IDENTITY

Sang Wanita (SW) berkumpul bersama teman-temannya di sebuah kafe pada Sabtu siang yang panas. Ada si Jomblo Bawel (JB) serta Bunda Ceria (BC). Lalu percakapan di antara mereka pun dimulai:

SW : “So ladies…. Any news you want to share today?”
JB : “Huhuhuhu…. Aku sedang beteee… lagi-lagi aku disangka sudah punya anak…”
SW : “Sama cowok tadi yang ngasih kita tempat duduk di sini?”
JB : “Iyaaaa, dia mengira aku butuh tempat duduk karena membawa anak-anak! Huh! Berhubung kita butuh tempat duduk ini, aku iyakan saja…”

Mereka melirik ke arah para pria yang tengah menatap dengan sewot kearah tempat duduk mereka. Ketiganya tersenyum satu sama lain.

SW : “Hahahaha… Kalau kamu cemberut kayak gitu ya tidak salah para pria tadi menyangka dirimua sudah bangkotan…”
BC : “Memangnya kenapa sih kalian para lajang ini kok merasa terhina banget dikira sudah mempunyai anak?”
SW : “Pssst, JB… ada yang tersinggung…”
BC : “Kamu juga! Waktu ada yang memanggilmu dengan sebutan Bunda, kamu langsung melengos…”
SW : “Karena jelas aku tidak terima dipanggil Bunda! Suami aja belum ada kok, sudah dikira ibu –ibu?”
BC : “Menjadi seorang ibu itu tidak identik dengan jelek kan?”
JB : “Lho? Siapa yang bicara masalah jelek? Kita ini sedang membicarakan masa depanku dan dia!” (sambil menunjuk ke sang Wanita)
BC : “Masa depan bagaimana?”
JB : “Kalau orang – orang sudah menyangka kita telah mempunyai anak, itu artinya kita sudah bersuami.”
SW : “Dan arti lanjutannya adalah… kita sudah unavailable…”
BC : “Zaman sekarang, punya anak belum tentu bersuami kan? Bisa saja kalian single parent.”
SW : “Good point! Tapi elo mesti ingat juga, tidak semua orang mau berpasangan dengan seseorang yang sudah mempunyai anak. Itu artinya kesempatan kita semakin tertutup...”
JB : “Padahal kita amat, sangat, desperately available!”
...................................................................

Muahahahaa....gimana? Asyik kan? mau tahu lebih silahkan download e-booknya di sini  http://evolitera.co.id/themes/main/product.php?product_id=566

Selamat Membaca dan tersenyum-senyum ria.
loading...
Bagikan :
Back To Top