Hueeeekkkk..yaik…! really not fair!
Sungguh tidak masuk diakal… menyalahkan istri karena ketahuan mencabuli bocah perempuan sekolah dasar. Mentalitas macam apa itu? Sudah udzur.. dah mau masuk kubur masih berbuat maksiat juga! Apakah sudah seperti ini moralitas manusia yang mengisi dunia???
Sungguh kelakuan yang sangat terlalu. Di tolak istri, memperkosa bocah. Kenapa tidak memperkosa istrinya saja? Kewjiban istri adalah melayan suami. Kalau sudah rela menyandang status istri yang harus tunduk pada aturan mainnya. Layani suami baik-baik.. agar suami tidak jadi pemerkosa. Kalau tidak mau melayan si suami ya cerai saja.. biarkan si suami mencari wanita lain sebagai pemuas nafsunya. Atau biarkan si suami kawin 2..3..4..5… dsb. Masak gitu saja susah?
Sekarang bagaimana nasib si bocah perempuan itu? Mengenaskan bukan? Ternoda di usia yang belia..apalagi oleh seorang lelaki tua rentah….. sunggh menyedihkan! jadi ingat kisahnya Diajeng Surendeng. Di perkosa saat masih remaja dan melahirkan anak setahun kemudian. Tapi karena usia sudah remaja… orang sekitar jadi berburuk sangkah dengan menuduhnya sebagai perempuan yang suka bergenit-genit ria. Diajeng surendeng bergenit-genit ria? mau dilekatkan dimana jilbabnya???
Tidak muda menjadi anak kecil. Baik bocah laki-laki apalagi menjadi bocah perempuan dizaman yang sudah edan seperti ini. Ayah memperkosa anak, paman memperkosa ponakan, kakek memperkosa cucu, guru memperkosa murid….pendeta…guru ngaji???? Tidak ada yang terkecuali! what the hell?? tiadakah tempat yng aman tanpa kemungkinan adanya perkosaan?? Biarpun katanya “di perkosa itu berkah” tapi lihat-lihat dulu dong.. siapa calon korbannya….
Sepertinya ‘perkosaan’ adalah suatu jenis penyakit special yang hanya mengindapi kaum lelaki. Para pemerkosa itulah yang sepatutnya mati dan dijadikan sasaran bom bunuh diri.
Hai para Istri.. layani suami baik-baik..agar tidak jadi tukang mencabuli.
Sorry kalau ada yang tersinggung dan sakit hati! Emosi sedang tidak terkendali nih…. :(