Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Menyadari Kesalahan

056-1 Untuk menyadari kesalahan, mengakuinya dengan lapang dada, melepas semua penyesalan, melanjutkan kembali kehidupan dan berhenti menoleh kebelakang di butuhkan waktu yang sangat lama. Bukan hanya sehari dua, tapi juga bertahun-tahun. Bahkan ada kala waktu yang sangat panjang tidak akan sanggup mengubur habis kenangan.

Setiap orang pasti menyimpan sedikit rasa bersalah didalam dada atas apa yang telah dilakukannya yang menyebabkan orang lain menderita. Baik sebagai sebab ataupun yang terjadi sebagai akibat. Setiap individu terlahir sebagai makhluk kuat yang mampu membela diri dari setiap bencana. Baik bencana yang hadir tanpa di undang ataupun yang datang karena sudah dirancang. Kekuatan itulah yang terkadang tanpa sengaja mencenderakan diri dan melukai yang lain.

Kata orang; “gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga” (karena satu kesalahan, seluruh kebaikan menjadi tercela). Menurut saya, pepatah ini terlalu hiperbola. Apapun kesalahan yang telah diperbuat seseorang, tidak akan pernah mampu menghapuskan kebaikan yang telah diberikan. Itu adalah hakikat! Faktanya…silahnya di renungkan sendiri saja… :)

Intinya, menyadari kesalahan sendiri walaupun hanya setitik sangatlah tidak mudah. Kesadaran selalu datang terlambat. Hingga sampai waktunya, jika nurani belum lagi bersatu dengan jiwa kita tetap saja mengacungkan satu jari kedepan dada dan berkata.. “Itu semua karena dia…..”

Setelah bebarapa saat berlalu, satu jari berganti menjadi lima, bukan lagi mengacung tapi menyentuh  dada sambil berkata, “Salahnya sendiri….”

Semakin waktu berlalu dengan masih mengelus dada, kata-kata sudah sedikit berubah, “Kalau saja dia tidak begitu….”
Lalu.. ”Mungkinkah dia begitu ..karena aku begini….???
Kemudian, “Seandainya aku tidak begini, pasti dia tidak begitu…”
dan yang paling akhir, “Seharusnya aku tidak begini

Dari menuduhkan kesalahan hingga munculnya penyesalan. Itulah yang dinamakan menyadari kesalahan. Tidak ada pihak yang sama sekali tidak bersalah jika muncul suatu masalah. Namun untuk mengakui bahwa kita ada peran aktif dalam memprovokasi masalah, itu yang susah. Gengsi dan rasa ingin menang sendiri. Percayakah anda jika segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari hukum sebab akibat??

Jangan menjadikan kebencian sebagai tujuan, tapi hiasilah hidupmu dengan kasih sayang… karena sebenarnya.. “Life is a Wonderful Journey…! Sometime happy, sometime sad…” penuh warna dan dinamika. Sederhana dan bermakna.
loading...
Bagikan :
Back To Top