Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Jenis-jenis Koloid | Sistem Koloid

Jenis-jenis Koloid. Dialam ini setidaknya ada 3 jenis koloid. Jenis-jenis koloid tersebut dibedakan berdasarkan fase zat terdispersi dan fase zat pendispersinya. Jika dua zat yang fasenya berbeda atau sama membentuk koloid, maka diperoleh koloid yang mempunyai fase yang sama dengan fase salah satu zat yang dicampurkan. Zat yang fasenya tetap disebut zat pendispersi atau medium atau fase kontinu. Sedangkan zat yang berubah, kecuali jika zat yang dicampur mempunyai fase yang sama disebut zat terdispersi atau fase diskontinu. Karena itu berdasarkan fase zat terdispersi dan pendispersinya, koloid dibedakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis koloid tersebut adalah:

Jenis-jenis Koloid dalam Sistem koloid

1. Koloid Sol
Koloid Sol berdasarkan fase pendispersinya terbagi menjadi 2, yaitu: Aerosol dan Sol.
  • Aerosol adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat. Contoh aerosol padat : debu buangan knalpot. Sedangkan zat yang terdispersi berupa zat cair disebut aerosol cair. Contoh aerosol cair : hairspray dan obat semprot. Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol). Contoh propelan aerosol yang banyak digunakan yaitu CFC dan CO2.
  • Sol
    Sol adalah sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair atau zat padat. Sistem koloid dari pertikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut Sol cair. Contoh Sol Cair : putih telur, air lumpur, tinta, cat dan lain-lain. Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat padat disebut sol padat. Contoh sol padat : perunggu, kuningan, permata (gem).
2. Emulsi
Emulsi adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam berbagai fase pendispersi baik cair, padat maupun gas. Berdasarkan jenis perdispersinya emulsi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  • Emulsi Padat adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat. Emulsi padat disebut juga Gel. Contoh emulsi padat (gel) : Mentega, Keju, Jelly, dll.
  • Emulsi Cair adalah sistem koloid dimana zat cair terdispersi dalam zat cair juga. Emulsi cair inilah yang biasa di sebut sebagai emulsi. Berdasarkan pendispersinya, emulsi digolongkan menjadi 2, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Contoh emulsi minyak dalam air : santan, susu, lateks. Contoh emulsi air dalam minyak : mayonnaise, minyak ikan, minyak bumi. Untuk dapat terjadi emulsi diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulgator. Contoh emulgator adalah sabun. Air dan minyak tidak bisa bercampur secara baik, tetapi begitu ditambahkan sabun, maka akan diproleh campuran minyak dan air yang stabil yang disebut emulsi.
  • Emulsi gas adalah sistem koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase gas. Emulsi gas disebut juga Aerosol. Contoh emulsi gas : insektisida, kabut, hair spray, dll.
3. Buih
Koloid buih adalah sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair.  Koloid buih terdiri dari 2 jenis, yaitu:
  • Buih padat (gas-padat) adalah koloid dengan fase gas yang terdispersi dalam zat fase padat. Contoh koloid buih padat: Busa jok, batu apung, lava, dll.
  • Buih cair (gas-cair) adalah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase cair. Contoh koloid buih cair :   krim kocok (whipped cream), busa sabun. Contoh buih padat : lava, biskuit.
Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat yang mengandung pembuih dan distabilkan oleh pembuih seperti sabun dan protein. Ketika buih tidak dikehendaki, maka buih dapat dipecah oleh zat-zat seperti eter, isoamil dan alkohol.
loading...
Bagikan :
Back To Top