Dasar Klasifikasi Artifisial. Sistem klasifikas artifisial makhluk hidup ini secara umum di golongkan berdasarkan kepentingan hidup manusia, habitat, atau kebiasaan hidup organisme sehingga lebih mudah dikenali atau dipahaminya. Tujuan Klasifikasi Artifisial atau buatan adalah agar lebih mudah mengenal sifat dan manfaat organisme untuk di kembangkan dan dibudidayakan sesuai kebutuhannya. Untuk itu Klasifikasi artifisial memiliki cara pengolongan sendiri yang berbeda dengan sistem klasifikasi yang lain. Dasar penggolongan klasifikasi Artifisial antara lain adalah:
Dasar Penggolongan klasifikasi Artifisial
Berikut ini adalah beberapa dasar Penggolongan klasifikasi buatan yang sering di lakukan, yaitu:
- Contoh tanaman semusim: Jagung, cabe, padi, tomat, dll
- Contoh tanaman tahunan: Karet, kopi, sawit, dll.
- Tanaman pangan, contohnya: Padi, gandum, jagung, sagu, dll.
- Tanaman Hortikultura, contohnya: tanaman sayur dan buah, tanaman hias, rempah-rempah, dll.
- Tanaman Herbal, contohnya: tanaman rimpang (kunyit, jahe, temu-temuan, dll)
- Tumbuhan Air (hidrofit), contohnya: kangkung, genjer, teratai, rumput laut, ganggang, dll
- Tumbuhan Padang pasir (serofit), contohnya: Kurma, kaktus, dll
4. Berdasarkan kebiasaan hidupnya (habitus)
- Tumbuhan merambat (liana)
- Tumbuhan parasit (hidup pada tumbuhan lain)
- Tumbuhan epipit (hidup menempel pada tumbuhan lain)
- dll
5. Berdasarkan Sumber kandungan gizinya
- Tumbuhan sumber karbohidrat, contohnya: singkong, gandum, padi, jagung, ubi, kentang, dll
- Tumbuhan sumber protein, contohnya: kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang hijau, dll
- Tumbuhan sumber lemak, contohnya: kelapa, sawit, bunga matahri, dll
- Tumbuhan sumber vitamin dan mineral, contohnya: sayur dan buah-buahan
Masih banyak lagi dasar penggolongan klasifikasi artifisial. Kelemahan sistem klasifikasi buatan ini adalah bahwa satu tumbuhan dapat di masukan ke dalam beberapa kategori. Sehingga menjadi rancu dan tidak effisien.