Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Dampak Negatif Hujan Asam terhadap Lingkungan

Dampak Negatif Hujan Asam terhadap Lingkungan. Hujan asam adalah jenis hujan di mana air yang jatuh menpunyai kadar keasaman yang tinggi dengan pH di bawah 5,7. Pada umumnya air hujan memang bersifat asam, namun dengan pH mendekati netral yaitu antara 6-7. Jika air hujan yang jatuh mempunyai pH di bawah range tersebut maka akan di sebut sebagai hujan asam.

Hujan asam terbentuk karena polusi udara yang sangat tinggi. Dimana kandungan belerang atau sulfur dari polutan bereaksi dengan nitrogen dan oksigen sehingga terbentuk senyawa sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat tersebut kemudian bereaksi dengan air hujan membentuk senyawa kimia yang bersifat asam kuat yaiut asam sulfat dan asam nitrat.  Tingginya kadar keasaman dalam air hujan tersebut berdampak negatif pada lingkungan dan berbahaya bagi organisme.

Dampak negatif Hujan Asam terhadap lingkungan

Dampak negatif hujan asam terhadap lingkungan antara lain adalah:

1. Hujan asam akan mencemari sungai dan danau sehingga akan menyebabkan pH sungai dan danau juga turun. kadar keasaman air sungai dan danau yang tinggi akan menghambat pertumbuhan pitoplankton sehingga dapat menyebabkan tumbuh kembang ikan dan makhluk hidup di danau terganggu.

2. Hujan asam akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu karena air hujan yang bersifat asam akan merusak lapisan pelindung daun dan menghambat proses fotosintesis.  Selain itu, kadar keasaman air tanah yang tinggi juga akan merusak sistem perakaran tumbuhan dan mengurangi kadar nutrisi dalam dalam tanah.

3. Hujan asam menyebabkan tanaman rentan terhadap penyakit, karena sebagian besar mikroba seperti jamur, bakteri tumbuh berkembang dan aktif pada pH rendah.

4. Hujan asam akan menyebabkan korosif pada perlatan yang terbuat dari logam terutama besi.

5. Hujan asam dapat menyebabkan sumber air minum manusia tercemar sehingga membuat tubuh kita lemah dan rentan terhadap penyakit seperti alzeimer, keropos tulang, dll.

loading...
Bagikan :
Back To Top