Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

GOLPUT HARAM, ABORSI HALAL

MUI mengeluarkan peraturan baru Golput Haram dan Aborsi Halal.
Pengesahan tentang pembunuhan. Aborsi alias penguguran kandungan, jika di halalkan, secara tidak langsung akan mencetuskan pola hidup yang menyimpang. Semua orang akan lebih memilih untuk melakukan sex di luar nikah atau yang sejenisnya, toh kalau hamil bisa di gugurkan. Setahuku sebagai orang awam, segala jenis pembunuhan yang melibatkan manusia adalah haram. Apakah janin itu bukan manusia? Mungkin akan lebih relevan jika yang membuat peraturan tsb adalah dari assosiasi para dokter, bukan Ulama ahli Ibadah yang banyak membaca Al Qur’an. Karena itu seperti menyimpang dari hukum Al Qur’an itu sendiri. Memang ada, seorang ibu yang berhati nurani tega membunuh janinnya hanya karena janin tersebut membahayakan kesehatan atau akan terlahir cacat? Yang kutahu, di masaku dulu, seorang ibu rela bersakit-sakit bahkan merengang Nyawa agar bisa membuat buah hatinya melihat dunia. Mungkin saat ini, norma-norma telah berubah.

Dan pelarangan untuk mengunakan Hak Azazi Manusia. Apa salahnya tidak memilih? Kalau calon yang di pilih tidak sesuai kriteria hati nurani? Masak mau milih aja harus dipaksa? Memilih itu memang kewajiban rakyat, tapi setiap kewajibankan biasanya di sertai dengan hak. Kalau kewajiban tidak sesuai dengan hak? Apakah harus dipaksakan?

Hak warganegara adalah mendapat kehidupan yang layak, stabilitas ekonomi dan keamanan yang terjamin. Tapi biasanya demokrasi di indonesiakan di sertai kerusuhan, lalu dimana yang terjamin? Dan setiap kali, rakyat harus mengigit jari karena janji-janji tidak ditepati. Belajar dari pengalaman!

Pernah salah seorang tenar American, dalam pidatonya mengatakan :..jangan bertanya apa yang bisa di berikan oleh negaramu, tapi tanyakan apa yang bisa kau berikan pada negara….” Arti yang sama dalam konteks berbeda.

Yang disebut Negara, kini, adalah segelintir orang yang duduk di kursi pemerintahan yang dengan senang hati membuat undang-undang, dan segera mengantinya dengan kebijaksanaan lain jika dianggap merugikan kepentingan mereka. Membuat warga bingung dengan peraturan yang seabrek dan tanpa juntrung. Harus ini, harus itu, tidak boleh begini, tidak boleh begitu… bingung jadinya. Padahal semua peraturan itu kebanyakan merugikan rakyat kecil. Para pemilik negara yang terabai. Apa artinya negara tanpa rakyat?

Wah terlalu muluk-muluk ya?
Patriotisme tanpa tanda jasa. Jadi pasukan Jihad saja. Merekakan pahlawan tanpa tanda jasa. Bahkan perjuangan merekapun jarang sekali dihargai negara. Paling keren dapat predikat terrorist atau kriminal atau penjahat negara atau……
loading...
Bagikan :
Back To Top