Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

VISIT SAYA tapi jangan VISIT INDONESIA

Temanku dari Malaysia ingin mengunjungi Indonesia. Negeriku tercinta. Masalahnya menjadi complicated sebab aku tahu dengan pasti seperti apa tanah pusaka yang kucintai. Apalagi hubungan Indonesia-Malaysia yang hangat-hangat tahi ayam, pasti akan sangat memojokan posisiku jika apa yang di promosikan dalam Program Visit Indonesia tidak sesuai dengan kenyataan. Seperti kita tahu, Malaysia bukan hanya sahabat kental Indonesia tapi juga musuh dalam selimut yang siap menerkam kalau kita tidak waspada. Apalagi dengan kondisi seperti saat ini, aku sudah bisa membayangkan senyum sinis dan cibiran di bibir mereka sambil berucap, “ Haiya… Visit Malaysia better..mah..”

Sistem transportasi yang tidak terkoordinasi dengan baik. Tata kota yang tidak ramah lingkungan. Drainase yang bukan berfungsi sebagai jalur irigasi tapi sebagai tempat pembuangan sampah. Apalagi dengan di musim hujan seperti saat ini. Banjir dan sungai meluap menjadi tontonan.

Bukannya aku malu dengan keadaan negeriku. Aku hanya bingung bagaimana menjelaskan jika mereka bertanya sesuatu yang aku tahu pasti jawabannya tapi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Indonesia mencanangkan program VISIT INDONESIA. Tapi persiapannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Para wisatawan manca, biasanya lebih senang mengunjungi pasar-pasar tradisional daripada shoping mall. Tapi kondisi pasar tradisional di kebanyakan wilayah sangat memprihatinkan.
Contohnya : Pasar Kebon Tebu, Lampung Barat atau Pasar tradisional KENCONG, Jember, Jatim. Setiap kali hujan kalau tidak banjir pasti becek. Dimana letak nyeninya berbelanja sambil menyincing celana?

Selain itu di beberapa daerah tujuan wisata masih terdapat beberapa tempat yang “Black Out”. Bukan black out tak ada power suplay. Tapi black out dari angkutan umum. Alias tidak ada angkutan umum yang masuk atau mempunyai trayek ke jalur tersebut. Akibatnya, para wisatawan terpaksa harus mencater atau menyewa kendaraan yang sudah bisa dipastikan biayanya sangat mahal. Ini merupakan PR bagi departemen perhubungan untuk memperbaiki sistem kinerja transportasi umum Indonesia sebagai usaha untuk mendukung program Visit Indonesia.
loading...
Bagikan :
Back To Top