Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Talas Jepang (Satoimo)

Menurut beberapa sumber berita, Talas Jepang (Satoimo) memiliki prospect yang sangat cerah jika di budidayakan secara tepat. Tingginya permintaan dari Jepang memberi kesempatan dan peluang usaha yang menjanjikan.

Keistimewaan tanaman ini adalah bisa tumbuh di berbagai lahan dan tingkat produktivitasnya tinggi, dengan sistem budidaya yang baik hasilnya bisa mencapai 30 ton/ha. Dan panen bisa di lakukan 2 kali dalam setahun.

Tanaman talas adalah
tanaman yang tidak kenal musim. Bisa di tanam kapan saja dan di mana saja. Hanya saja jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal, harus di gunakan sistem budidaya yang tepat. Yang melingkupi antara lain...
1. Pembibitan, biasanya di lakukan dengan dua cara.  Secara vegetatif, dari umbi anakan yang berasal dari umbi induk  atau dengan mengunakan sistem kultur jaringan di laboratorium. Pemilihan bibit ini sangat penting. Sebab bibit yang baik akan berpengaruh terhadapa hasil panen.
2. Pengolahan lahan, sebelum melakukan penanaman, tanah harus di gemburkan dan di bersihkan. kalau perlu di suburkan dulu dengan menyebarkan pupuk kandang secukupnya. Lalu di buat bedengan untuk mengatur jarak tanam dan memberi ruang untuk bergerak. Jarak tanam bisa bervariasi antara lain adalah 40x40cm/50x25cm dll dan lubang tanam sebaiknya berdiameter 25cm dan dalam 15 cm.
3. Penanaman, bibit yang siap tanam biasanya adalah umbi yang telah mempunyai daun dan akar. Sbelum di tanam, bibit tersebut digali dan sebagian daunnya di buang. Sisakan hanya daun yang masih mudah atau masih kuncup saja. Bagian bawah umbi pun perlu di pangkas dengan menyisakan bagian umbi yang berada di pangkal batang serta akarnya.  Ada hal penting yang harus di ketahui tentang tanaman talas ini jika ingin hasil yang maksimal. Yaitu tanaman ini harus mendapat penyinaran matahari secara penuh selama masa pertumbuhannya. Karena itu di perlukan tanah luas dan terbuka tanpa peneduh. Meski bisa tumbuh dalam berbagai kondisi curah hujan, tapi yang terbaik adalah pada daerah yang mempunyai curah hujan rata-rata 1.000mm/tahun dan pada suhu 21-27 'C.
4. Pemupukan bisa dilakukan saat akan tanam dan saat tanaman berumur 2-3 bulan sekali. Bisa menggunakan pupuk organik maupun pupuk buatan. Tapi disarankan, jika bisa mengunakan pupuk organik saja. Selain bisa memperbaiki tekstur tanah juga berfungsi untuk menjaga kesuburan tanaman.Pupuk anorganik yg di gunakan biasanya adalah pupuk NPK/Kcl di timbun dalam tanah dengan kedalaman +/- 5 cm di sekitar tanaman dengan jarak 5-7cm dari batang.  Jangan lupa semprotkan BioNashr dengan dosis 2 l/ha pada daun dan kelopaknya dengan durasi setiap 10 hari sekali.
3. Pemeliharaan mencangkup penyulaman yang dilakukan setelah tanaman berusia kurang lebih 2 minggu dengan bibit yang berukuran sama dengan bibit yang di gunakan sebelumnya. Penyiangan dilakukan untuk mengatasi pertumbuhan gulma. Pembubunan secara bertahap setiap bulan dengan cara meninggikan tanah di sekitar pangkal tanaman untuk mengurangi jumlah anakan serta untuk  mendapatkan hasil umbi yang besar dan bermutu tinggi.  Penyiraman rutin dilakukan setiap hari atau tergantung pada curah hujan dan kadar air tanah asalkan jangan sampai ada air yang tergenang.
4. Panen bisa dilakukan setelah tanaman berumur antara 5-6 bulan atau jika daun talas sudah mulai layu dan menguning. Panen di lakukan dengan cara mencabut tanaman secara perlahan dan hati-hati agar umbi tidak terlepas dari batang. Sebaiknya di lakukan secara manual tanpa alat karena di takutkan alat yang tajam bisa melukai kulit umbi.
5. Pasca Panen berakhir dengan menyimpan hasil panen secara teratur di atas rak-rak yang mempunyai sirkulasi udara yang baik, dan di biarkan selama beberapa hari hingga menjadi kering dan siap untuk dipasarkan.

Talas jepang mempunyai kandungan gizi yang hampir seimbang antara karbohidrat dan mineralnya. Sebab itu bisa di gunakan sebagai bahan baku pengganti makanan pokok. Talas juga mengandung sejumplah mineral dan vitamin seperti  vitamin C, E, asam folat, potassium, Mg serta serat kasar.

Cara mengkonsumsi satimo biasanya dengan cara di rebus/di kukus terlebih dahulu hingga warna dagingnya berubah dari putih menjadi agak abu-abu dengan sedikit ungu. Sedap jika di santap dalam keadaan panas.
loading...
Bagikan :
Back To Top