Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Antraks

Antraks merupakan penyakit bakterial yang disebabkan oleh Bacilus anthracis. Bakteri ini mampu menghasilkan spora – yang mempunyai selubung pelindung – yang mampu bertahan selama beberapa puluh tahun di tanah atau tempat yang cocok. Antraks merupakan penyakit yang terdapat pada hewan pemakan rumput seperti sapi, domba, kambing atau kuda. Infeksi pada manusia bisanya terjadi akibat kontak secara langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produknya misalnya kulit yang mengandung spora bakteri.  Antraks bukanlah penyakit menular, karenanya adalah sangat luar biasa jika terjadi penyebaran dari orang ke orang.

Bakteri antraks dapat memasuki tubuh melalui kulit yang lecet atau terluka, melalui luka kecil pada mulut atau saluran pencernaan (membran mukosa) atau lewat paru. Periode inkubasi, yaitu waktu antara paparan organisme dan perkembangan penyakit, biasanya berkisar antara 12 jam hingga lima hari, tetapi rata-rata tiga sampai lima hari.
Berdasarkan penularannya, Antraks di bedakan menjadi 3, yaitu; 

1. Melalui  Kulit
Penularan melalui kulit (kutaneus) paling sering terjadi. Di tempat masuk, misalnya kulit lecet atau luka, bakteri mengalami pembelahan dan menghasilkan bahan kimia toksik yang menyebabkan perubahan jaringan yang khas. Pada mulanya timbul gatal-gatal, kemudian timbul benjolan merah kecoklatan yang semakin besar dan dikelilingi oleh jaringan yang bengkak akibat cairan. Benjolan ini kemudian mengalami ulserasi, meninggalkan keropeng berwarna hitam di bagian tengah – dari sinilah nama penyakit ini timbul – antraks berasal dari bahasa Yunani yang berarti batu bara. Kelenjar limfe lokal biasanya ikut membengkak dan penderita biasanya merasakan kelelahan, nyeri otot, demam, muntah dan sakit kepala.
2. Sistem pencernaan
Penularan melalui sistem pencernaan jarang sekali terjadi. Kecuali jika individu mempunyai luka di mulut dan di usus mengkonsumsi daging yang terkontaminasi. Penyebaran infeksi pada kelenjar limfe di dalam perut dapat menyebabkan penyakit yang parah atau bahkan fatal.
3. Paru-paru
Inhalasi spora antraks bisa jadi merupakan rute infeksi yang sangat serius. Penyakit ini di sebut antraks pulmoner.  Di dalam kelenjar limfe mediastinum, bakteri mengalami multiplikasi dan menyeabkan kerusakan jaringan yang menyebar dengan cepat pada bagian tubuh yang lain. Gejalanya sangat mirip dengan gejala ‘flu’, tetapi dalam beberapa hari gejala kemudian berubah dan penderita mengalami kesulitan bernapas dan kemudian bisa mengalami shock yang biasanya berakibat fatal.

Penyakit antrak kecuali yang menyerang kulit sangat sulit untuk diobati. Beberapa antibiotik efektif terhadap antraks kulit, terutama doksisiklin (dan beberapa antibiotik lain dari golongan tetrasiklin), eritromisin, penisilin dan siprofloksasin. Pengobatan Antraks paru dan Antraks intestinsl sangat sulit  kecuali jika diobati dalam stadium yang sangat dini, dan biasanya memiliki angka mortalitasnya tinggi.

Antraks bisa di cegah dengan vaksinasi. Namun karena penyakit ini tergolong langkah, vaksinya pun sulit di dapat.  Saat ini terjadi kekhawatiran penggunaan spora antraks oleh para teroris sebagai bahan dalam pembuatan senjata biologi.

Src: wartamedika.com/2004/11/antraks
loading...
Bagikan :
Back To Top