Dunia anak dalam Dunia
penuh warna dan dinamika pesis seperti Bianglala. Kadang cerah, kadang gelap tak jarang pula kelam berkepanjangan. Anak-anak adalah aset potensial masadepan titipan Ilahi, bukan property milik pribadi. Banyak faktor penyebab kekerasan pada anak. Selain karena faktor ekonomi, disfungsi keluarga, obsesi disorder serta keinginan dan harapan orang tua pada anak yang terlalu berlebihan sehingga menyebabkan mereka tanpa sadar memaksakan kehendaknya.
Dunia anak adalah fase yang memegang peranan paling penting dalam kehidupan seseorang. Masa kanak-kanak hendaklah hanya berisi cerita-cerita indah bahagia, berisi pendidikan dan pengajaran yang setaraf tanpa kehilangan kasih sayang ayah-bunda, sehingga tidak akan menimbulkan kesan buruk yang dapat meninggalkan trauma. Banyak remaja, orang dewasa yang hidupnya terpuruk dalam masalah yang sebagian besar karena trauma masa kecilnya.
Anak bukanlah hak milik orang tua yang bisa diperlakukan sekehendak hatinya. Menjadi hitam atau putihnya seseorang bukan tergantung pada anak itu sendiri, tapi lingkungan tempat kehidupannya, meski tidak dapat dipungkiri bahwa 50% dipengaruhi oleh faktor kepribadian.
Menurut suatu sumber yang tidak dapat disebutkan asalnya, 80% pelaku kekerasan terhadap anak adalah orang terdekatnya. Baik keluarga, handai tolan ataupun pembantu rumahnya. Hal ini terjadi jika terdapat ketidakpuasan terhadap salah satu anggota keluarga sehingga menjadikan anak-anak sebagai pelampiasan. Kisah-kisah seperti ini sering terjadi dalam drama-drama keluarga dimana kedua orang tua sibuk bekerja dan anak di tinggalkan dalam asuhan pembantu rumanya.
Perasaan manusia itu sensitif, agresif dan defensif. Seringkali tanpa sadar kita menyakiti perasaan orang lain. Hal yang menurut kita biasa saja, bisa menjadi sesuatu hal yang luar biasa bagi orang lain. Kata-kata itu lebih tajam dari pedang. Melukai perasaan seseorang lebih mudah daripada melukai zahirnya. Jika ada rasa sakit hati, pasti akan muncul niat untuk melampiaskan rasa sakit tersebut. Seorang istri yang sering mengalami kekerasan oleh suaminya, cenderung meluahkan emosi mereka pada anak-anaknya, Pembantu yang diperlakukan sewenang-wenang oleh majikannya, cenderung untuk melampiaskan emosinya pada anak-anak majikannya. Jaring-jaring sebab akibat inilah yang menyebakan terjadinya kekerasan pada anak-anak yang dapat merenggut mereka dari dunianya yang penuh kesenangan dan kebahagiaan.
Kekerasan yang terjadi pada anak berbagai macam bentuknya. Baik kekerasan fisik, terror mental ataupun keduanya. Dikalangan menengah kebawah, kekerasan yang terjadi pada anak-anak biasanya terjadi karena faktor ekonomi yang biasanya berakhir dengan kekerasan yang bersifat fisik. Sementara dikalangan menengah keatas, kekerasan yang terjadi pada anak adalah karena ambisi orantua untuk menjadikan anaknya sesuai dengan pemikiran dan harapannya. Bahkan tidak jarang anak dijadikan properti untuk menaikan gengsi dan menunjukan status orang tua dimata masyarakat. Seperrti memaksakan anaknya untuk belajar diluar kemampuan mereka, bersekolah disekolah pilihan orang tuanya, hanya agar orang tuanya bisa bangga jika sang anak mendapatkan prestasi yang gemilang disekolah. Hal seperti ini memang wajar dilakukan oleh para orang tua namun setidaknya janganlah menzalimi hak sang anak, karena mereka memiliki hak untuk memilih dan menentukan keinginannya.
Orang tua sebaiknya meneladani semboyan 'Ing ngarso sung tulodho, Ing Madya mbangun karso, tut wuri handayani'. Yang artinya: orang tua harus bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya, bisa membangun semangat anak-anaknya, serta memberi dukungan yang diperlukan oleh anak-anaknya.
Dunia anak yang sehat akan menciptakan manusia-manusia berderajat tinggi baik secara moral, budi pekerti, maupun intelegency. Yang nantinya diharapkan akan menjadi insan yang berguna bagi orang tua, agama dan bangsa.
Yang lalu biarlah berlalu. Saatnya untuk memulai lembaran baru dengan niat yang baik untuk mencapai ridho-Nya. Selamatkan anak-anak, karena merekalah yang akan menyelamatkan kita.
NB: for someone special outhere.. with love
Ketidakberuntunganku semoga menjadi pelajaran buatmu :)
loading...