Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Ihya’ Ulumuddiin, Bacaan termasyhur bersanad Lemah?

Ihya’ Ulumuddiin Al Ghazali

Ihya' Ulumuddin Al Ghazali adalah sebuah kitab filsafat Islam yang menerangkan tentang norma-norma serta aturan-aturan kehidupan dalam Islam karya seorang Filsuf yang juga ahli Sufi Abu Hamid al Ghazali atau yang lebih dikenal dengan Imam Al Ghazali.

Sesaat setelah membaca kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali bagian pertama yang membahas tentang Ilmu, yaitu “Filsafat Ilmu dan Kesucian Hati” saya terpesona oleh isinya, gaya penuturannya, serta penjelasan dan perumpamaan-perumpamaan yang digunakannya. Namun ada satu hal yang menganjal, meragukan dan tidak bisa dijelaskan yaitu bahwa hadits-hadits yang disebutkan dalam kitab itu bersanad lemah dan tidak jelas perawinya. Bahkan saat mengutip firman Allah SWT, juga tidak disebutkan rincian Surah dan ayatnya. Ini sangat-sangat menyulitkan dan memunculkan keraguan. Bagaimana sebuah kitab yang dikagumi dan dipuja oleh banyak orang yang mengambil sumber dari Al Qur’an dan Al Hadist bisa terlepas dari sesuatu yang sangat penting seperti itu. Hanya orang yang ahli hadits yang bisa tahu dan hapal isi sebuah hadits tanpa melihat sanadnya. Namun jika seorang awam seperti saya membacanya, pasti perlu rujukan lebih untuk mengetahui bahwa hadist yang di kutib adalah hadits yang Shahih

Ihya’ Ulumuddiin Al Ghazali

Mengutip firman Allah tidak relevan kalau tidak menyebutkan surah dan ayatnya. Mengutip hadits nabi tidak sah kalau tidak menyebutkan sanadnya. Hadits tanpa sanad sama dengan menaiki loteng tanpa tangga. Seperti menuju Roma namun tidak tahu arah. Tiba-tiba saja ada disana, tapi tidak diketahui melalui mana?
Mungkinkah kitab Ihya Ulumuddin yang saya baca adalah kitab yang dipalsukan atau memang begitu adanya?

Kitab Ihya Ulumuddiin yang saat ini saya baca adalah kitab Ihya Ulumuddiin Imam Al Ghazali oleh Prof.Dr. KH Sapuan Alfandi terbitan Sendang Ilmu Solo.
Semoga akan segera didapat penjelasannya.
loading...
Bagikan :
Back To Top