Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Perawi dan Sanad Hadist

Perawi dan Sanad hadits

Al Qur'an dan Hadits Perawi hadits adalah orang yang meriwatkan sebuah hadist. Sanad hadist artinya sandaran yaitu jalan matan dari Nabi Muhammad SAW sampai kepada orang yang mengeluarkan (mukhrij) hadits itu atau mudawwin (orang yang menghimpun atau membukukan) hadits. Sanad biasa disebut juga dengan Isnad berarti penyandaran. Pada dasarnya orang atau ulama yang menjadi sanad hadits adalah perawi juga.

Hukum Islam hanya berdasarkan pada dua hal yaitu Al Qur’an dan Hadits. Dalam Al Qur’an tidak ada keraguan didalamnya. Sedangkan Al Hadits banyak sekali kericuan yang timbul terutama jika sudah mencangkup tentang Perawi hadits tersebut dan Sanad haditsnya.

Perawi dan Sanad hadits

pernah dianggap sebagai rekayasa. Pada Awal abad ke 19. seorang proffesor Teologi dari Jerman yang sangat tertarik dengan Islam melakukan Kajian hadist dan mengatakan bahwa sanad Hadits itu merupakan buatan para qadhi yang yang ingin melegitimasi pendapat mereka dengan menyandarkannya kepada Rasul, atau kepada tokoh-tokoh yang ada di belakang mereka, yang dikenal dengan teori projecting back. Tentu saja pendapat ini tidak benar. Karena bagimanapun juga hanya seorang Ahli Hadits yang bisa paham tentang sanad sebuah hadist dan bukan seorang orientalis yang mempelajari Islam demi keuntungan pribadi.

Sebuah hadits yang shahih atau hadits yang tidak terputus sanadnya biasanya mempunyai perawi yang sangat banyak dan berasal dari berbagai tempat di penjuru dunia. Yang Jika ditelusuri maka akan berpangkal pada Rasullulah SAW. Seperti hadist berikut ini:

Apabila salah seorang di antara kamu bangun dari tidurnya,
maka hendaknya ia mencuci tangannya, karena ia tidak tahu semalam tangannya berada di mana
“.

Hadits ini dalam naskah Suhail bin Abi Shaleh berada pada urutan nomor 7, dan pada jenjang pertama (generasi shahabat) diriwayatkan oleh lima orang, yaitu Abu Hurairah, Ibn Umar, Jabir, Aisyah, dan Ali bin Abi Thalib. Dari jalur Abu Hurairah RA, beliau telah meriwayatkan hadits tersebut kepada 13 orang Tabi’in. Lalu ketiga belas orang Tabi’in tersebut telah pula meriwayatkan hadis tersebut kepada Tabi’ Tabi’in begitu seterusnya hingga sampai pada kita. Abu Hurairah RA, ke 13 Tabi’in dan Tabi’ Tabi’in nya tersebutlah yang disebut sebagai Perawi hadist serta merupakan Sanad dari hadits tersebut diatas. Lalu apabila perawi hadits dari jalur Abu Hurairah di gabungkan dengan para perawi dari Aisyah RA, Ali bin Abi Thalib, Ibn Umar dll maka jumlah perawi akan semakin banyak. Semakin banyaknya perawi maka hadits tersebut menjadi hadits yang Shahih dan Hasan.

Perawi Hadits dan Sanad Hadist

merupakan faktor penting dalam menentukan sebuah hadits adalah shahih atau tidak.

source: opi.110mb.com/haditsweb/pendahuluan/pengertian_hadits.htm/ kafilahcinta.roomforum.com/t9-arti-sanad-dan-matan-hadis/makalah presentasi tentang kajian hadist oleh Zailani S.Ag/ kitab terjemahan Riyadhus Sholihin/ kitab terjemahan Bulughul Maram dll.
loading...
Bagikan :
Back To Top