Howl's moving castle hanyalah sebuah cerita fantasi. Tidak ber beda jauh dengan serial Final Fantasi. Namun Howl moving castle lebih memberikan kesan yang dalam baik secara psikologis maupun problematis. Bayangkan bagaimana rasanya berubah dari seorang gadis cantik yang dinamis menjadi seorang tua rentah dalam waktu sekedip mata. Yang dalam kerentahannya harus melarikan diri dari rumah demi menghindari penolakan keluarga. Dan dalam kesesangsaraan hanya sangup menghibur diri dengan berkata "Being old and Ugly is nothing to loose".
Menonton Howl moving castle memberikan dilema pemikiran. Menjadi kuat dan perkasa dengan mengorbankan orang lain atau menjadi rentah tak berdaya dan menjadi beban orang lain. Mana yang lebih baik? Sayang tidak ada pilihan ketiga.
Nasib dan Takdir tidak bisa di terka dan di kalkulasi apalagi sampai di hitung untung rugi. Semuanya terjadi tanpa di duga dan di rencana. Bahkan yang di rekayasa dengan njelimetpun bisa musnah dalam sekedip mata. Kehidupan buka seperti bursa efek yang dalam berinvestasi hanya ada dua posibility yaitu untung atau rugi.
Yang hidup tanpa hati, terkadang lebih manusiawi dari mereka yang ber-'hati'. Penilaian sepihak yang didasarkan pada kepentingan sendiri terkadang begitu sangat menyesatkan. Yang baik...bukan berarti baik. YAng jahat bukat berarti jahat. Selalu ada alasan di sebalik tindakan. Segala hal tiada yang berdiri sendiri. Ada karma di sebaliknya. Jika saat ini kebetulan terbebas, suatu saat pasti akan terhempas.
Tidak selamanya kisah perjalanan hidup manusia berakhir dengan happy ending. Jika pada akhir cerita, sofea kembali menjadi muda seperti sediakala, hidup berbahagia bersama Howl dan lucifer serta si little boy yang entah siapa namanya (lupa) diatas castle berjalannya yang mempunyai 3 pintu rahasia, bukan berarti hidup kita akan mempunyai ending yang sama.
Itulah bedanya cerita dan alam nyata. Kita mempunyai pilihan, namun tanpa kepastian.
loading...