Bukan senandung rindu si ulat bulu lho...muahahaha. Posting kali ini meski sama-sama ada ulat bulunya tidak ada hubungannya sama sekali dengan Meysha Lestari, si Ulat bulu yang penuh rindu. Fenomena serangan ulat bulu di lebih dari 3 desa yang terdapat di kabupaten probolinggo cukup untuk membuat bulu kuduk merinding. Satu ulat bulu saja sudah begitu mengelikan apalagi kalau puluhan, ratusan..bahkan jutaan.Duh bisa kaku berdiri diriku.
Banyaknya ulat bulu yang menyerang tanaman dan merambat di rumah warga tersebut mungkin diakibatkan oleh anomali cuaca yang terjadi akhir-akhir ini sehingga menyebabkan populasi ulat bulu meningkat pesat.

Hingga saat ini, serangan ulat bulu terjadi di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Leces, Kecamatan Tegalsiwalan dan Kecamatan Bantaran. Sedangkan yang terparah terkena serangan adalah Desa Sumberkedawung Kecamatan Leces dan Desa Sumberbulu Kecamatan Tegalsiwalan. Untuk meredahkan keresahan warga, pemkab segera turun tangan dengan melkukan penyemprotan di tempat-tempat dimana ulat-ulat bulu tadi bergerombol dan merayap. Semprotan insektisida tersebut terbukti sangat ampuh sehingga ulat-ulat yang semula menempel di berbagai tempat itu langsung rontok dan berjatuhan ke tanah.
Klaau mau bersabar, sebenarnya serangan ulat-ulat bulu tersebut pasti akan lenyap dengan sendirinya. Seperti kita ketahui, siklus hidup ulat sangatlah pendek karena begitu dewasa dan menjadi kepompong maka ulat akan bermetaforsis menjadi kupu-kupu,
Penyemprotan rencananya akan terus di lakukan di beberapa tempat yang terkena serangan ulat bulu hingga tuntas. Untuk penyemprotan selajutnya, agar lebih efektif Dinas Pertanian akan melibatkan para penyuluh pertanian di lapangan. Semoga tidak terjadi mutasi gen.
loading...