Alasan kenapa Muhammadiyah lebaran duluan
adalah karena Muhammadiyah dalam penyusunan kelender hijriyahnya serta dalam menetapkan awal bulan menggunakan kriteria hisab Wujudul Hilal yang juga dikenal dengan nama ‘Hisab Hakiki Wujudul Hilal’.
Dalam Kriteria ‘Hisab Hakiki Wujudul Hilal’ yang dianut oleh jama’ah Muhammadiyah berdasarkan pada tiga hal penting, yaitu
1) telah terjadi ijtimak (konjungsi),
2) ijtimak (konjungsi) itu terjadi sebelum matahari terbenam, dan
3) pada saat terbenamnya matahari piringan atas Bulan berada di atas ufuk yang berarti bahwa bulan baru telah wujud.
Untuk menetapkan bahwa bulan baru telah wujud, Ketiga kriteria ini harus terpenuhi sekaligus. Apabila salah satu tidak terpenuhi, maka bulan baru belum mulai. Begitu pula sebaliknya. Jika ketika dasar kriteria diatas sudah terpenuhi, maka tanpa perlu melihat berapa sudut bulan atau ketinggiannya atau sudah bisa dilihat atau belum, petang itu juga pasti akan ditetapkan sebagai awal bulan baru karena sebenarnya menurut kriteria ‘Hisab Hakiki Wujudul hilal’ bulan baru sudah muncul hanya saja tidak dapat di rukyat.
Inilah Alasan kenapa Muhammadiyah lebaran duluan dan menetapkan 30 Agustus 2011 sebagai 1 Syawal 1432 hijriyah. Sementara ormas Islam yang lain seperti NU, Persis, MUI bahkan pemerintah menggunakan kriteria Rukyatul hilal untuk menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriyah. Dan karena pada waktu Ijtimak tanggal 29 Agustus 2011, bulan berada dibawah limit Danjon yang tidak memungkinkan untuk dilihat, maka diberlakukan Istimal, sehingga penetapkan 1 Syawal 1432 Hijriyah jatuh pada 31 Agustus 2011.
loading...