Teknik Pengolahan bahan Pangan. Teknik Pengolahan bahan pangan banyak jenisnya namun mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperpanjang masa simpan bahan pangan. Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable). Kadar air yang terkandung didalam bahan pangan merupakan faktor utama penyebab kerusakan pangan itu sendiri. Semakin tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai akibat aktivitas biologis internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak. Maka dari itu secara umum prinsip dasar pengolahan pangan adalah berkaitan dengan kadar air bahan pangan, baik dengan cara mengurangi kadar air bahan ataupun menambah kadar airnya.
Jenis-jenis Teknik Pengolahan Bahan pangan, antara lain:
1. Pengeringan
Pengeringan adalah salah satu teknik pengolahan bahan pangan dengan menggunakan suhu tinggi. Prinsip dasarnya adalah mengurangi atau menghilangkan kadar air bahan cara penguapan. Biasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya. Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi berkurang sehingga memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menjadi lebih murah. Bahan pangan yang biasa di olah dengan teknik pengeringan ini adantara lain: tembakau, kopi, teh, biji-bijian, dll.
Pengeringan adalah salah satu teknik pengolahan bahan pangan dengan menggunakan suhu tinggi. Prinsip dasarnya adalah mengurangi atau menghilangkan kadar air bahan cara penguapan. Biasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya. Keuntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi berkurang sehingga memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menjadi lebih murah. Bahan pangan yang biasa di olah dengan teknik pengeringan ini adantara lain: tembakau, kopi, teh, biji-bijian, dll.
2. Pendinginan
Pendinginan adalah teknik pengolahan bahan pangan dengunakan suhu rendah. Pendinginan dapat memperlambat kecepatan reaksi metabolisme sehingga dapat memperpanjang masa hidup dari jaringan-jaringan dalam bahan pangan tersebut. Teknik pengolahan bahan pangan dengan pendinginan ini tidak dapat membunuh mikroba hanya memperlambat pertumbuhannya saja.
Pendinginan adalah teknik pengolahan bahan pangan dengunakan suhu rendah. Pendinginan dapat memperlambat kecepatan reaksi metabolisme sehingga dapat memperpanjang masa hidup dari jaringan-jaringan dalam bahan pangan tersebut. Teknik pengolahan bahan pangan dengan pendinginan ini tidak dapat membunuh mikroba hanya memperlambat pertumbuhannya saja.
3. Pengasinan
Pengasinan adalah proses pengolahan bahan pangan dengan penambahan larutan garam untuk mencegah dan membunuh mikroba. Pengolahan bahan pangan dengan pengasinan dapat merubah rasa, aroma dan tektur bahan pangan. Contoh pengolahan bahan pangan dengan teknik pengasinan antara lain: ikan asin, asinan buah, asinan telur, dll.
Pengasinan adalah proses pengolahan bahan pangan dengan penambahan larutan garam untuk mencegah dan membunuh mikroba. Pengolahan bahan pangan dengan pengasinan dapat merubah rasa, aroma dan tektur bahan pangan. Contoh pengolahan bahan pangan dengan teknik pengasinan antara lain: ikan asin, asinan buah, asinan telur, dll.
4. Pengalengan
Pengalengan adalah suatu cara pengawetan bahan pangan yang dipak secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk. Pengalengan secara hermetis memungkinkan makanan dapat terhindar dan kebusukan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi, atau perubahan cita rasa.
Pengalengan adalah suatu cara pengawetan bahan pangan yang dipak secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk. Pengalengan secara hermetis memungkinkan makanan dapat terhindar dan kebusukan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi, atau perubahan cita rasa.
5. Pengemasan
Pengemasan merupakan bagian dari suatu pengolahan makanan yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. Teknologi pengemasan perkembangan sangat pesat khususnya pengemas plstik yang dengan drastic mendesak peranan kayu, karton, gelas dan metal sebagai bahan pembungkus primer. Berbagai jenis bahan pengepak seperti tetaprak, tetabrik, tetraking merupakan jenis teknologi baru bagi berbagai jus serta produk cair yang dapat dikemas dalam keadaan qaseptiis steril. Sterilisasi bahan kemasan biasanya dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hydrogen peroksida dan sinar UV atau radiasi gama.
Pengemasan merupakan bagian dari suatu pengolahan makanan yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. Teknologi pengemasan perkembangan sangat pesat khususnya pengemas plstik yang dengan drastic mendesak peranan kayu, karton, gelas dan metal sebagai bahan pembungkus primer. Berbagai jenis bahan pengepak seperti tetaprak, tetabrik, tetraking merupakan jenis teknologi baru bagi berbagai jus serta produk cair yang dapat dikemas dalam keadaan qaseptiis steril. Sterilisasi bahan kemasan biasanya dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hydrogen peroksida dan sinar UV atau radiasi gama.
6. Fermentasi
Fermentasi adalah pengolahan bahan pangan dengan bantuan mikroba. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada media yag sesuai. Fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan akibat pemecahan kandungan alami baha pangan menjadi unsur lain. Contohnya: fermentasi karbohidrat adalah pemecahan karbohidrat menjadi gula + alkohol.
Fermentasi adalah pengolahan bahan pangan dengan bantuan mikroba. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada media yag sesuai. Fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan akibat pemecahan kandungan alami baha pangan menjadi unsur lain. Contohnya: fermentasi karbohidrat adalah pemecahan karbohidrat menjadi gula + alkohol.
6. Penggunaan bahan kimia
Pengolahan identik dengan pengawetan. Bahan pengawet dari bahan kimia berfungsi membantu mempertahankan bahan makanan dari serangan makroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis, dan pewarna. Contoh beberapa jenis zat kimia : cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, in-package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk memperpanjangkesegaran masam pemasaran. Nitogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehinnga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman. Suatu jenis regenerasi baru growth substance sintesis yang disebut morfaktin telah ditemuakan dan diaplikasikan untuk mencengah kehilangan berat secara fisiologis pada pasca panen, kerusakan karena kapang, pemecahan klorofil serta hilangnya kerenyahan buah.
Pengolahan identik dengan pengawetan. Bahan pengawet dari bahan kimia berfungsi membantu mempertahankan bahan makanan dari serangan makroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis, dan pewarna. Contoh beberapa jenis zat kimia : cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, in-package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk memperpanjangkesegaran masam pemasaran. Nitogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehinnga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman. Suatu jenis regenerasi baru growth substance sintesis yang disebut morfaktin telah ditemuakan dan diaplikasikan untuk mencengah kehilangan berat secara fisiologis pada pasca panen, kerusakan karena kapang, pemecahan klorofil serta hilangnya kerenyahan buah.
Ke enam jenis teknik pengolahan bahan pangan diatas adalah yang seringkali kita temui di pasaran. Selain yang tersebut diatas masih banyak lagi jenis-jenis teknik pengolahan bahan pangan yang dapat diterapkan untuk meingkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan.
loading...