Cara penyiapan larutan sample dan pembentukan endapan Cu2O. Berikut ini adalah cara penyiapan larutan dan pembentukan endapan Cu2O:
1. Timbang sample yang berupa bahan padat yang telah dihaluskan atau bahan cair sebanyak 2,5-25 g. banyaknya sample yang ditimbang tergantung dari kadar gula pada sample dan volume larutan sample maupun pengenceran yang akan dikerjakan pada tahap berikutnya
2. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu takar yang volumenya ditentukan sedemikian sehingga setiap 50 mL larutan sample yang siap dianalisa membentuk 11,3-489,7 mg Cu2O yang setara dengan 4,6-236,9 mg glukosa (lihat Tabel Hammond).
3. Tambahkan aquades sebanyak ½ – ¾ volume labu takar yang dipakai, gojog dan biarkan mengendap.
4. Tambahkan larutan Pb-asetat netral tetes demi tetes. Pada penambahan larutan Pb-asetat ini larutan sample menjadi keruh (terbentuk gumpalan-gumpalan atau partikel-partikel berwarna putih). Setiap kali menambahkan Pb-asetat, larutan kemudian digojog dan biarkan dulu partikel-partikel yang ada mengendap. Kemudian teteskan lagi larutan Pb-asetat, apabila ternyata tidak menimbulkan pengeruhan lagi berarti penambahan Pb-asetat telah cukup. Hindarkan penambahan Pb-asetat yang terlalu berlebihan. Kemudian tambahkan aquades sampai tanda dan disaring.
5. Untuk menghilangkan kelebihan Pb yang digunakan, tambahkan sedikit demi sedikit kristal K- atau Na-oksalat sama seperti menambahkan Pb –asetat tersebut di atas sampai diperoleh filtrate bebas Pb. Filtrate bebas Pb apabila ditambah K- atau Na-oksalat tidak membentuk endapan putih (tetap jernih).
6. Ke dalam gelas piala 400 mL, tuangkan 25 mL larutan CuSO4 dan 25 mL larutan tartrat alkalis kemudian tambahkan 50 mL filtrate bebas Pb. Tutuplah gelas piala dengan gelas arloji.
7. Taruhlah gelas piala pada kasa asbes dan panaskan di atas nyala api Bunsen atau alat pemanas listrik. Aturlah pemanasan sedemikian sehingga larutan harus sudah mendidih dalam waktu 4 menit, kemudian lanjutkan pemanasan tersebut selama 2 menit. Harap diperhatikan bahwa ketentuan lama pemanasan tersebut harus betul-betul ditepati. Oleh karena itu dianjurkan untuk mencoba terlebih dulu, yaitu dengan memanaskan 50 ml reagensia yang digunakan dan 50 mL aquades sehingga dapat diketahui cara mengatur alat pemanas yang bias memenuhi ketentuan di atas.
8. Dengan pemanasan tersebut akan terbentuk endapan Cu2O, kemudian masih dalam keadaan panas saringlah dengan menggunakan krus Gooch yang telah diberi lapisan asbes sebaagai bahan penyaring.
9. Buat penentuan blanko dengan cara yang sama menggunakan 25 mL larutan CuSO4, 25 mL larutan tartrat alkalis dan 50 mL aquades.
10. Cucilah endapan Cu2O dalam krus Gooch tersebut dengan aquades yang suhunya 60 °C sampai bersih.
11. Lalu tentukan banyaknya Cu2O yang terbentuk dengan salah satu cara berikut ini:
loading...