Bukan Sekedar KAMUS!

loading...

Siklus Air | Daur Hidrologi dalam Daur Biogeokimia

Siklus Air - Siklus Hidrologi dalam daur Biogeokimia. Daur Air, siklus hidrologi, siklus air, atau siklus H2O adalah suatu sirkulasi air yang tidak pernah berhenti. Air merupakan alat transportasi utama bagi pemindahan zat dalam daur biogeokimia.  Air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan tanah dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air). Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, serta aktivitas metabolisme makhluk hidup.

Siklus air dihasilkan karena adanya pergerakan molekul-molekul air. Pergerakan molekul air terjadi karena adanya proses-proses fisik seperti pemanasan yang menyebabkan terjadinya penguapan atau evaporasi. Karena penguapan / evaporasi, air berupa bentuk menjadi uap air dan berkumpul di atsmosfer.

Siklus air dalam biogeokimia  melalui lingkungan mengikuti pola yang sangat sederhana. Energi panas dari matahari menyebabkan evaporasi pada sebagian besar air yang terdapat diatas permukaan bumi. Uap air yang terkumpul di udara membentuk awan. Kelembaban udara yang tinggi mengkondensasi uap air menjadi tetes-tetes air dan jatuh kebumi dalam bentuk hujan. Air hujan meresap kedalam tanah atau mengalir kelereng-lereng gunung membentuk anak sungai dan bermuara di lautan. Lalu panas matahari kembali menguapkan air-air tersebut sehingga membentuk awan yang kemudian terkondensasi dan kembali berakhir menjadi air hujan. Siklus air ini terjadi secara terus menerus dan tanpa henti.

Proses fotosintesis dan Transpirasi pada tumbuhan juga merupakan salah satu proses siklus hidrologi. Dalam proses fotosintesis, Klorofil (zat hijau daun) dan molekul air (H2O) dengan bantuan cahaya matahari membentuk karbohidrat dan molekul organik lainnya serta melepaskan oksigen ke udara.  Oksigen yang tersebar di udara kemudian terpecah dan bersenyawa dengan atom Hidrogen, membentuk ikatan Kovalen menghasilkan air. Air kemudian turun dalam bentuk hujan dan meresap dalam tanah untuk kemudian diserap oleh akar tumbuhan dan dikirim kembali ke daun dimana proses fotosintesis dan Transpirasi terjadi.

Siklus air atau siklus hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:
1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali berulang.
 

2. Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.


3. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

Siklus air atau Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi, air melepaskan energi dengan lingkungannya dan memanaskan lingkungan. Siklus air secara signifikan berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi.
Dalam siklus air atau siklus Hidrologi banyak sekali istilah-istilah yang digunakan yang berhubungan dengan proses perubahan fisik air. Untuk lebih lanjut silah simak: Istilah-istilah dalam Siklus Hidrologi

loading...
Bagikan :
Back To Top