Arah pergerakan lempeng benua menyebabkan munculnya batas lempeng tektonik. Berdasarkan arah pergerakan lempeng benua, perbatasan lempeng tektonik terbagi menjadi empat macam. Macam-macam batas tektonik lempeng adalah sebagai
Macam-macam batas tektonik lempeng
1. Batas Divergen
Batas Divergen terjadi jika dua lempeng tektonik bergerak saling menjauhi atau terberai (break apart). Hal ini meyebabkan lempeng benua pecah sehingga lapisan litosfer menipis dan terbelah. Batas lempeng divergen menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley). Contoh batas divergen adalah: Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge).
2. Batas Konvergen
Batas Konvergen terjadi apabila dua lempeng tektonik mendekat hingga saling bertumbukan. Hal ini menyebabkan batas lempeng tertelan ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (satu lempeng di bawah yang lain). Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Pada zona tunjaman inilah yang sering terjadi gempa dan peristiwa geologis lain seperti pembentukan pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches). Contoh batas konvergen adalah: pegunungan Andes di AS dan pegunungan Bukit barisan di Sumatera Indonesia.
3. Batas Transform
Batas Transform Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah hingga menimbukkan gesekan. Batas transform dikenal juga sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault). Arah gerakan lempeng seperti ini terbagi menjadi 2, yaitu sinistral ( bergerak ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh batas Transform adalah: Sesar San Andreas diCalifornia.